Minggu, 13 Agustus 2017

KASUS PENYAKIT DIABETES DENGAN AIR AKALINEZED KanGen Water

AIR ALKALI PADA PASIEN DIABETES: LAPORAN KASUS



Izin share ya, pengalaman mengelola pasien diabetes dengan air alkali di klinik khusus penyakit dalam.

AIR ALKALI PADA PASIEN DIABETES: LAPORAN KASUS

Oleh:
Andi Pratama Dharma
Spesialis Penyakit Dalam
Divisi AntiAging & ERW Centre
Klinik Interna Medika Karawang

Sejak Mei 2016 hingga sekarang, di klinik khusus Penyakit Dalam Interna Medika Karawang, kami memadukan air alkali dalam pengobatan berbagai penyakit kronis, salah satunya penyakit gula darah atau diabetes melitus.

Dari pengamatan saya selama setahun terakhir, sesuai berbagai penelitian yang saya pelajari di berbagai jurnal kedokteran, ternyata air alkali memang sangat bermanfaat untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien-pasien yang telah lama menderita diabetes.

Air alkali bila diminum secara teratur, dapat mengurangi kebutuhan obat-obatan diabetes (obat hipoglikemik oral) secara bermakna pada sebagian besar pasien diabetes. Selain itu, pada banyak pasien, parameter klinis dan laboratorium lain juga ikut membaik, seperti kolesterol, asam urat, tekanan darah, HbA1C, dan berat badan.

Beberapa pasien setelah beberapa bulan minum air alkali, bahkan dapat mengontrol gula darah sewaktunya selalu bawah 180 mg/dl tanpa harus mengkonsumsi obat sama sekali. Tapi apakah semua pasien bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada obat-obatan?

PENELITIAN SEDERHANA
Saya tertarik melakukan penelitian deskriptif sederhana, untuk mengetahui berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang diabetisi yang minum air alkali secara teratur, untuk dapat mengontrol gula darahnya dengan baik tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan diabetes sama sekali.

Berikut ini laporan dua pasien diabetes yang berhasil lepas dari obat hipoglikemik oral hanya dengan minum air alkali secara teratur.

PASIEN KE-1.
Ny. R, usia 53 tahun. Medrec Nomor 1158.
Tinggal di daerah Cilamaya Karawang Timur.

Pertama berobat di klinik Interna Medika 23 Mei 2016, kontrol teratur 1-2 kali per bulan ke klinik. Menderita diabetes sejak 2-3 tahun yang lalu.

Gula darah saat pertama kali berobat 207 mg/dl, tertinggi selama berobat di klinik kami adalah 251 mg/dl (Juni 2016, bulan ke-2 pengobatan).

Obat yang kami berikan adalah kombinasi glimepirid (dengan dosis tertinggi 2 mg), pioglitazone 30 mg, dan metformin 850 mg. Sejak pertama kali berobat, pasien rutin mengkonsumsi air alkali secara teratur, rata-rata 2 liter per hari hingga terakhir kontrol tanggal 10 Agustus 2017 (bulan ke-16).

Kadar gula darah sewaktu (GDS) di atas 180 mg/dl terakhir tercatat di bulan September 2016 (bulan ke-5), yaitu 211 mg/dl. Sejak Oktober 2016 (bulan ke-6 pengobatan), GDS pasien selalu di bawah 180 mg/dl.

Sejak bulan Januari 2017 (bulan ke-9), karena GDS-nya selalu di bawah 180 mg/dl, dan HbA1C-nya cukup baik (7,9 %) obat-obat secara bertahap dicoba untuk dikurangi. Obat yang terakhir diberikan adalah kombinasi pioglitazone 30 mg dan metformin 850 mg, yang mulai diminum selang sehari sejak Januari 2017.

Di bulan Mei 2017 (bulan ke-13), semua obat diabetes dicoba untuk dihentikan, dan pasien hanya minum air alkali saja untuk gula darahnya. GDS terakhir setelah obat dihentikan adalah masing-masing 176 mg/dl di bulan Juni, dan 164 mg/dl di bulan Agustus 2017 saat terakhir pasien kontrol di klinik. Saat terakhir kontrol, pasien sudah hampir dua bulan tidak minum obat diabetes.

KESIMPULAN:
Waktu yang dibutuhkan sejak pasien mengkonsumsi air alkali, sampai gula darahnya stabil terkontrol tanpa minum obat diabetes sama sekali, pada pasien ini adalah 13 bulan (Mei 2016 s/d Juni 2017).

PASIEN KE-2.
Ny. T, usia 56 tahun. Medrec Nomor 2224. Tinggal di daerah Karaba Karawang Barat.

Pertama berobat di klinik Interna Medika 29 Desember 2016, kontrol teratur 1-2 kali per bulan ke klinik. Menderita diabetes sejak tahun 2009 (8 tahun).

Gula darah saat pertama kali berobat di atas 500 mg/dl (High di Glucometer). Saat pertama berobat, pasien kami berikan glimepirid 4 mg pagi dan sore dan air alkali dibatasi 1,5 liter per hari (karena pasien juga menderita gagal jantung dan kami berikan diuretik dan obat-obat jantung lainnya).

Obat yang kami berikan adalah glimepirid dengan dosis yang diturunkan secara bertahap sesuai perbaikan gula darah, mulai dari 8 mg/hari, dan terakhir di bulan Juni 2017 dengan dosis 2 mg/hari. Gula darah turun secara bertahap, yaitu 446 mg/dl dan 328 mg/dl di bulan Januari (bulan ke-2 pengobatan).

Sejak pertama kali berobat, pasien rutin mengkonsumsi air alkali secara teratur, rata-rata 1,5 liter per hari hingga terakhir kontrol tanggal 7 Agustus 2017 (bulan ke-9 pengobatan).

Sejak akhir Juni 2017 (bulan ke-7 pengobatan), karena GDS-nya terakhir cukup baik (141 mg/dl di bulan Mei 2017), dan kadar HbA1C juga membaik dari 8,2 % di bulan April 2017 dan 7,3 % di bulan Juni 2017, konsumsi obat diabetes dihentikan total. Sejak akhir Juni 2017 hingga sekarang, pasien hanya minum air alkali saja untuk diabetesnya.

GDS terakhir setelah obat dihentikan adalah 140 mg/dl, yaitu tanggal 7 Agustus 2017 (bulan ke-9) saat terakhir pasien kontrol. Saat kontrol terakhir, pasien sudah sekitar 6 minggu tidak minum obat diabetes.

KESIMPULAN: Waktu yang dibutuhkan sejak pasien mengkonsumsi air alkali, sampai gula darahnya stabil terkontrol tanpa minum obat diabetes sama sekali, pada pasien ini adalah 6 bulan (Desember 2016 s/d Juni 2017).

PENUTUP
Ada beberapa pasien diabetes lain yang gula darahnya bisa terkontrol tanpa obat dan hanya dengan minum air alkali. Namun karena pasien-pasien yang bersangkutan belum kontrol, belum bisa dilaporkan di sini (moga-moga bisa menyusul). Ada juga beberapa pasien yang gula darahnya sudah membaik, namun masih teratur minum obat-obatan hipoglikemik oral, namun secara bertahap sudah mulai diturunkan jenis maupun dosis obatnya.

Mohon postingan ini dilihat sekedar sebagai laporan kasus saja, tidak lebih, dan tidak kurang. Mungkin tidak semua pasien diabetes bisa lepas dari konsumsi obat-obatan hanya dengan minum air alkali. Malahan, ada beberapa pasien yang masih belum terkontrol gula darahnya, meskipun minum air alkali teratur dan mendapat obat-obatan diabetes dengan dosis yang tinggi.

Laporan kasus ini murni niatnya hanya untuk sekedar berbagi. Semoga bisa menginspirasi dan membantu keluarga tercinta atau rekannya yang telah lama hidup bersama diabetes.

Karena air alkali telah disetujui penggunaannya oleh Depkes Jepang sejak 1966, dan terbukti aman dikonsumsi masyarakat Jepang selama puluhan tahun, memadukan air alkali dengan obat-obat diabetes mungkin bisa menjadi pilihan terapi yang layak untuk dicoba.

Untuk lebih jelas tentang dasar ilmiah air alkali dalam pengobatan dan pencegahan penyakit, bisa dibaca di link berikut ini:

Sejarah & Manfaat Air Alkali
https://www.facebook.com/andipratama.dharma/posts/1793268440924598

Untuk lebih mendalam lagi tentang manfaat air alkali dalam pengobatan maupun pencegahan diabetes, bisa klik ke link di bawah ini.

Air Alkali: Pilar Kelima Diabetes
https://www.facebook.com/andipratama.dharma/posts/1818803525037756

Adapun tips dan kiat praktis mencegah diabetes dari mereka yang berisiko tinggi menderita penyakit gula ini (pra-diabetes), silakan menonton video ini:

https://www.facebook.com/andipratama.dharma/posts/1856405564610885

jika bermanfaat boleh di sare.

untuk info lebihnlanjut
dan coba air alkalinezed bisa hub
wa 081902008000 atau tlp 085786111969
pin bbm 5b8539e5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar